Dalam dunia logistik dan pergudangan, efisiensi ruang menjadi faktor utama yang menentukan produktivitas dan biaya operasional. Salah satu tantangan terbesar bagi manajer gudang adalah menentukan jumlah pallet yang ideal agar ruang penyimpanan termanfaatkan secara optimal tanpa mengorbankan keamanan dan alur kerja.
Daftar Isi

Artikel ini akan menjelaskan secara rinci dan praktis cara menghitung jumlah pallet di gudang, termasuk rumus, faktor yang memengaruhi kapasitas, hingga contoh perhitungannya — berdasarkan standar industri modern dan pengalaman lapangan.
Mengapa Perhitungan Jumlah Pallet Penting untuk Gudang?
Perencanaan jumlah pallet bukan sekadar soal angka, melainkan strategi logistik yang berdampak langsung pada biaya dan produktivitas. Kesalahan dalam perhitungan dapat menyebabkan:
- Ruang gudang tidak terpakai secara maksimal.
- Overcapacity yang menyulitkan pergerakan forklift.
- Ketidakseimbangan antara kapasitas rak dan volume barang.
- Meningkatnya biaya sewa gudang dan penanganan barang.
Dengan perhitungan jumlah pallet yang tepat, Anda dapat merancang layout gudang yang efisien, mempercepat sirkulasi barang, dan memastikan keselamatan kerja di area penyimpanan.
Dasar-Dasar: Apa Itu Pallet dan Mengapa Jadi Acuan Kapasitas Gudang?
Pallet adalah alas datar yang digunakan untuk menumpuk, menyimpan, dan memindahkan barang di gudang menggunakan alat seperti forklift atau hand pallet.
Dalam manajemen pergudangan, pallet dijadikan satuan standar (unit load) karena memudahkan pengukuran kapasitas ruang. Misalnya, dibanding menghitung jumlah karton atau dus satu per satu, lebih efisien menggunakan acuan “berapa pallet” yang dapat disimpan dalam satu area.
Rumus Dasar Cara Menghitung Jumlah Pallet di Gudang
Untuk mengetahui jumlah pallet yang dapat disimpan di gudang, Anda bisa menggunakan rumus sederhana berikut: \text{Jumlah Pallet} = \frac{\text{Luas Area Penyimpanan (m²)}}{\text{Luas 1 Pallet (m²)}} \times \text{Efisiensi Tata Letak (%)}
Penjelasan Komponen Rumus:
- Luas Area Penyimpanan (m²):
Total area efektif yang digunakan untuk menyimpan pallet (tidak termasuk lorong, area loading, dan zona kerja). - Luas 1 Pallet (m²):
Umumnya pallet plastik berukuran standar 100×120 cm (1,2 m²).
Jadi, 1 pallet = 1,0 m × 1,2 m = 1,2 m². - Efisiensi Tata Letak (%):
Faktor ini menggambarkan berapa persen area gudang yang bisa benar-benar digunakan untuk penyimpanan. Biasanya antara 70–85%, tergantung desain layout dan lebar lorong.
Contoh Perhitungan Sederhana
Misalkan:
- Luas gudang = 1.000 m²
- Ukuran pallet = 1,2 m²
- Efisiensi tata letak = 80%
Jumlah Pallet=1.0001,2×0,8=666,6\text{Jumlah Pallet} = \frac{1.000}{1,2} \times 0,8 = 666,6Jumlah Pallet=1,21.000×0,8=666,6
Jadi, kapasitas gudang tersebut adalah sekitar 667 pallet.
Perhitungan Jumlah Pallet pada Sistem Racking
Bila gudang Anda menggunakan sistem rak (racking system) seperti selective rack, drive-in rack, atau double deep rack, maka kapasitas tidak hanya dihitung berdasarkan luas lantai, melainkan juga tinggi dan jumlah level rak.
Rumusnya:
Total Kapasitas Pallet=Jumlah Slot per Level×Jumlah Level×Jumlah Bay (Kolom Rak)\text{Total Kapasitas Pallet} = \text{Jumlah Slot per Level} \times \text{Jumlah Level} \times \text{Jumlah Bay (Kolom Rak)}Total Kapasitas Pallet=Jumlah Slot per Level×Jumlah Level×Jumlah Bay (Kolom Rak)
Contoh:
- 1 bay (kolom rak) memiliki 3 slot (posisi pallet) per level
- Jumlah level rak = 4
- Total bay = 25
Total Kapasitas=3×4×25=300 pallet\text{Total Kapasitas} = 3 \times 4 \times 25 = 300 \text{ pallet}Total Kapasitas=3×4×25=300 pallet
Artinya, sistem racking tersebut mampu menampung 300 pallet secara vertikal.
Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Pallet di Gudang
1. Ukuran Pallet
Standar ukuran pallet plastik umumnya:
- 1000 × 1200 mm → 1,2 m²
- 1100 × 1100 mm → 1,21 m²
- 1200 × 1200 mm → 1,44 m²
Semakin besar ukuran pallet, semakin sedikit jumlah yang dapat disimpan di area tertentu.
2. Jenis Barang dan Tinggi Tumpukan
Barang ringan seperti karton bisa ditumpuk hingga 3–4 level per pallet, sedangkan barang berat atau cairan biasanya hanya 1–2 level.
3. Layout Gudang dan Lebar Lorong
Lebar lorong untuk forklift biasanya minimal 2,5–3 meter. Semakin sempit lorong (dengan narrow aisle system), semakin besar efisiensi ruang penyimpanan.
4. Sistem Penyimpanan
- Block Stacking: Barang ditumpuk langsung di atas lantai (tanpa rak).
- Racking System: Barang disusun pada rak bertingkat untuk efisiensi vertikal.
- Drive-in Rack: Tanpa lorong antar rak, kapasitas tinggi tapi akses terbatas (FIFO/LIFO).
Simulasi: Menghitung Jumlah Pallet di Gudang Racking
Misal gudang memiliki:
- Ukuran area: 800 m²
- Tinggi gudang: 8 meter
- Tinggi tiap rak: 2 meter (4 level)
- Ukuran pallet: 1,2 m²
- Efisiensi tata letak: 75%
Langkah 1 – Hitung kapasitas lantai: 800/1,2×0,75=500 pallet per lantai800 / 1,2 \times 0,75 = 500 \text{ pallet per lantai}800/1,2×0,75=500 pallet per lantai
Langkah 2 – Kalikan dengan jumlah level rak: 500×4=2000 pallet total500 \times 4 = 2000 \text{ pallet total}500×4=2000 pallet total
Kesimpulan:
Gudang 800 m² dengan tinggi 8 meter dan sistem racking 4 level mampu menampung ±2.000 pallet.
Tips Profesional untuk Optimasi Kapasitas Pallet Gudang
Sebagai praktisi logistik berpengalaman, berikut rekomendasi yang sering digunakan di industri:
- Gunakan pallet plastik berukuran seragam agar mudah dihitung dan disusun.
- Pertimbangkan berat maksimum lantai dan rak. Jangan hanya fokus pada volume.
- Gunakan software Warehouse Management System (WMS) untuk simulasi dan optimasi tata letak.
- Lakukan audit berkala terhadap jumlah pallet aktual vs kapasitas teoritis.
- Pisahkan area penyimpanan sementara (buffer area) agar pergerakan barang lebih lancar.
Kesimpulan
Mengetahui cara menghitung jumlah pallet adalah dasar penting dalam perencanaan gudang modern. Dengan memahami rumus, faktor efisiensi, serta sistem penyimpanan yang digunakan, Anda dapat memaksimalkan setiap meter persegi ruang gudang tanpa mengorbankan keamanan maupun produktivitas.
Perhitungan yang tepat bukan hanya menghemat biaya, tetapi juga meningkatkan kecepatan distribusi dan efektivitas operasional — kunci utama dalam persaingan logistik masa kini.

